Balapulang, 23 September 2022
Assalamualaikum wr wb
Salam dan bahagia para pembaca
Pernah ada Siswa berkata, wah enak sekolah
sekarang Kurikulum Merdeka
Boleh belajar boleh tidak! Melanggar aturan
sekolah TIDAK dihukum, karena kita MERDEKA BELAJAR!
Kalimat-kalimat itulah yang sering terdengar
diantara obrolah siswa saat mendengar adanya kebijakan baru atau perubahan
kurikulum tentang penerapan konsep merdeka belajar di sekolah. Pandangan ini
tidak sepenuhnya keliru tetapi BELUM TEPAT.
Jika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
merdeka mempunyai makna bebas tidak terikat dan berdiri sendiri atau mandiri.
Merdeka belajar mempunyai konsep belajar mandiri, tidak diperintah oleh guru
atau orang tua. Siswa belajar secara mandiri karena belajar merupakan kebutuhan
masing-masing.
Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan
pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar
peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan
kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar
sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajardan minat
peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila
dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek
tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu,
sehingga tidak terikat psds konten mata pelajaran. Lalu apa saja
komponen-komponen dalam kurikulum merdeka?
Ki Hajar Dewantara mengartikan manusia merdeka
yaitu manusia yang bersandar pada kekuatan dirinya sendri tidak bergantung
kepada orang lain. Berikut beberapa hal penting dalam pemahaman merdeka belajar
diantaranya:
1.
Mengenali dan memahami
Diri sebagai Pendidik
2.
Mendidik dan Mengajar
3.
Mendampingi Murid
dengan Utuh dan Menyeluruh
4.
Mendidik dan Melatih
Kecerdasan Budi Pekerti
5.
Pendidikan yang
Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan.
Dalam proses menuntun atau mengembangkan
potensi diri siswa, pendidik memberikan kebebasan kepada siswa mengeksplorasi
kemampuan dengan bimbingan dan arahan yang tepat dari pendidik agar anak tidak
kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Proses ini akan mendorong anak
menemukan kemerdekaannya dalam belajar.
Mohon Bapak/Ibu berkenan mengisi formulir
dengan klik link di bawah ini sebagai umpan balik dalam
kegiatan aksi nyata “Menyebarkan Pemahaman tentang Merdeka Belajar”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar