CINTA KEBENARAN



Selamat Pagi, berbicara tentang cinta sudah tentu semua orang pasti tahu dan setiap saat merasakan apa itu cinta. Bisa cinta ke orang tua, cinta ke sesama teman, cinta ke alam bahkan cinta ke lawan jenis yang terkadang membuat kamu jadi semangat atau juga galau. Menurut Wikipedia Indonesia Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi, cinta itu muncul dengan sendirinya tanpa kita sadari dan bisa kita cegah. Sebenarnya kita sudah meraskan cinta sebelum kita dilahirkan ke dunia, bagaimana kedua orang tua kita selalu mendoakan saat kita masih dalam kandungan dan hingga sekarang. Kemudian tumbuhlah rasa cinta pada diri kita sendiri seiring dengan bertambahnya usia kita. Terkadang tanpa kita sadari cinta juga menjadi kekuatan super bagi kita untuk melakukan hal yang kita inginkan. Bisa kita buktikan dari perjuangan para pahlawan kemerdekaan dulu, mereka dengan gigih melawan dan mengusir penjajah dari bangsa ini dasarnya hanya satu yaitu cinta tanah air. Mereka tidak ingin tanah airnya dijajah dan mereka terus berusaha agar Indonesia Merdeka walaupun nyawa mereka menjadi taruhannya.
Cinta pulalah yang menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang besar dari Sabang sampai Marauke berbagai macam Suku, Budaya, Adat dan Agama bersatu menjadi Indonesia. Namun sayang sekali banyak anak-anak generasi sekarang yang lupa bahwa bangsa ini dulu dibangun dengan perbedaan yang sangat beragam tapi disatukan oleh satu cinta yaitu cinta tanah air. Sehingga kadang mereka lupa dan mudah sekali terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa kita ini menggunakan isu keberagaman. Sebagai manusia tentulah kita dituntut selalu mengikuti perkembangan yang ada salah satunya adalah lewat belajar. Belajar apapun itu yang penting belajar dalam positif dan bermanfaat, mungkin ini juga yang membuat bangsa ini masih menjadi negara yang berkembang saja sedari dulu saat saya masih sekolah hingga sekarang. Cinta kita terhadap ilmu atau belajar sangatlah rendah, bisa kita lihat disekitar kita sendiri belajar menjadi hal yang sulit kita dapati dari generasi penerus kita sekarang. Mereka hanya mau belajar ketika ada perlunya saja misal ulangan, dan selebihnya seperti biasa digunakan untuk bermain. Tentu saja ini bukan cinta yang tulus karena ketika cinta kita tulus pasti akan terus melakukan dan mengusahakan apapun itu untuk belajar dan menambah ilmu kita tanpa ada alasan. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menghidupkan kembali cinta belajar, karena dengan belajarlah akan tercipta manusia-manusia revolusioner yang mampu mengubah bangsa ini ke arah yang lebih baik lagi. Dengan belajar akan menjadikan bangsa ini sebagai bangsa pencipta bukan hanya pengguna saja, alangkah sedihnya kita ketika melihat bangsa asing sedang memikirkan dan berusaha menciptakan sesuatu hal yang baru tapi bangsa kita masih meributkan hal itu-itu saja yang sejatinya menjadi kekuatan dan ciri kita semisal perbedaan agama.
Sebetulnya ada banyak tokoh yang bisa kita jadikan teladan bagi generasi muda kita, seperti Anies Baswedan yang menggagas gerakan Indonesia Mengajar kemudian Erik Kristianto seorang musisi dari Jogja yang membuat sekolah animasi gratis dan masih banyak lagi yang lainnya. Sayangnya pergerakan hal-hal positif semacam tadi kurang mendapat dukungan dari media-media yang ada di negara ini, kemudian masyarakat kita juga lebih menyukai sesuatu yang berbau gosip ketimbang berita inspiratif seperti di atas. Tapi percayalah bahwa bangsa ini memiliki banyak orang-orang yang melakukan kegiatan inspiratif yang tujuannya untuk membangun Indonesia lebih baik lagi dan tersebar di tiap daerah.
Lantas kalau kita sudah bahas mengenai cinta, maka terasa tak lengkap jika kita tak membahas tentang kebenaran. Ya kebenaran yang saya kira sudah mulai pudar di negara kita ini bisa kita lihat pejabat yang tertangkap korupsi merupakan contoh telah hilangnya rasa cinta kebenaran di hati mereka. Bukankah sejak kecil kita sudah didik oleh orang tua kita untuk melakukan hal-hak yang benar dan dilanjutkan di lingkungan sekolah yang kemudian juga di masyarakat. Agama pun sama menyuruh kita untuk melakukan hal yang benar jika tidak kita akan mendapat dosa. Namun masih saja ada banyak orang di negara kita ini yang menghilangkan kebenaran demi untuk kepentingan ataupun tujuannya supaya tercapai. Pada sebuah kasus misal tertangkapnya pemimpin daerah oleh KPK, setelah ditelusuri ternyata perbuatan korupsi yang dilakukan bertujuan untuk memperkaya diri dan untuk kepentingan penggalangan dana sebagai modal dalam pilkada selanjutnya. Kita tahu semua mereka adalah orang orang yang berpendidikan tinggi namun sayang sekali mereka telah kehilangan rasa mencintai kebenaran, sehingga mereka menutup mata hatinya dan lebih menuruti hawa nafsunya. Hal semacam ini bisa kita merubah mulai dari yang paling dini dengan mengajarkan anak-anak kita di rumah, di sekolah dan di masyarakat untuk selalu mencintai kebenaran.
Cinta kebenaran bisa kita praktikkan di rumah, misal sebagai orang tua kita harus selalu mengajarkan anak-anak kita hal yang benar. Prosesnya benar dan hasilnya pu benar, contoh ketika di rumah ada tamu yang mencari kita lewat telepon jangan kita ajarkan anak kita untuk berbohong menerima telepon dan mengatakan orang tua kita tidak ada sedang pergi padahal sebenarnya ada. Di Sekolah kita ajarkan pada anak didik kita bahwa mereka adalah anak-anak yang sudah dikaruniai bakat-bakat hebat yang berbeda-beda di masing-masing anak. Misal si Adi ahli Matematika, si Dewi ahli melukis dan si Rian ahli berenang, ini menunjukkan bahwa hakikatnya tiap anak punya keistimewan yang tentu saja harus mereka cari dan kembangakan lewat bantuan kedua orang tuanya dan bapak ibu guru. Kenapa saya singgung tentang keistimewaan tiap anak, karena di negara ini masih banyak pemikiran yang salah dari orang tua kita. Anak pintar ya anak yang bisa mengerjakan Matematiak, itu merupakan pemikiran yang salah dan harus kita ubah. Jangan sampai anak kita akan melakukan kecurangan demi mendapatkan nilai Matematika yang bagus ini merupakan cikal bakal hilangnya rasa cinta kebenaran. Mereka diajarkan untuk mengkhalalkan segala cara, mulai sekarang hal semacam itu harus kita hilangkan. Kita bilang ke anak-anak kita bahwa tiap anak punya bakat masing-masing jadi tidak usah khawatir jika kamu nilai Matematika jelek tapi cari dan temukanlah bakat yang kamu miliki kemudian kamu kembangkanlah bakat kamu itu agar kelak bermanfaat. Mulai sekarang ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk selalu mengajarkan mencintai kebenaran karena itu akan bermanfaat bagi dirinya sendiri dan bermanfaat bagi yang lain juga.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar